Namanya adalah Dodit Mulyanto, salah satu peserta Suci 4 yang penampilannya berbeda dari yang lain. Wajah yang pas-pasan ini menjadi sangat digilai banyak remaja Indonesia karena guyonan-guyonan ringannya selalu dapat mencairkan suasana.
Bahasa logat Jawa Timurnya yang sangat medok membuat performensnya bertambah lucu, dan dijamin membuat bibir kita capek tertawa. Kulitnya yang memang hitam ini sering dia sama-samakan dengan salah satu peserta Suci 4 yang lain bernama Yuda Keling yang logatnya juga tak kalah medok dengan bahasa sundanya.
Yang membuat Dodit Mulyanto lain dari pada peserta yang lain adalah khasnya yang selalu membawa alat musik biola dan tak lupa memainkannya. Tak hanya bisa-bisaan, cara mainnya yang halus benar-benar bisa menipu orang bahwa dia adalah seorang komedian. Jelas saja Dodit mampu memainkannya dengan sempurna, karena ia sebelumnya memang seorang guru musik bahkan sampai sekarang.
Pria yang memberi nama untuk biola yang selalu di bawa kemana-mana dengan sebutan “Si Dia” ini adalah asli dari Blitar yang kemudian hijrah ke Surabaya dan mengajar musik di sebuah SMP.
“Ini lagu buat kamu, ia...kamu..” itu adalah salah satu gombalan Dodit Mulyanto yang kadang ia tampilkan saat performen untuk merayu salah satu penonton. Tapi yang tak pernah ia lupa adalah memainkan Si Dia lalu berkata “keluarga saya itu, meski orang Jawa tapi memegang erat budaya Eropa..”. Almamater Universitas Sebelas Maret jurusan Geografi ini mengaku sangat menyukai pecel dan ayam bakar, Dodit memang Jawa banget. Tapi dia percaya diri dan nggak minder meskipun banyak yang bilang Dodit itu ndeso, kampungan.
Namun, justru karena kampungan itu, namanya malah terangkat setelah ia mengikuti Stand Up Comedy Indonesia atau disingkat SUCI. Dodit Mulyanto selalu mengangkat apa yang menjadi ciri khas kehidupan orang desa seperti “sawah”, layang-layang, sungai, namun tentu saja budaya Eropanya tak ketinggalan.
Pria kelahiran Blitar pada 30 Juni 1985 ini sering memainkan “Si Dia” dengan awal lagu yang benar namun berakhir pada musik khas Jawa.
Awal mula ia muncul di Suci 4 adalah ketika mereka sedang berada di sebuah kafe di Surabaya tempat dimana dilangsungkannya show-stand-up Comedy. Disitulah Dodit pertama kali tampil dengan tanpa persiapan apapun karena didesak teman-temannya.
Dari sana, Dodit Mulyanto melanjutkan untuk mengikuti Suci 4 ke Jakarta bersama komik yang lain. Dodit pernah mendapatkan kompor gas yang berarti bagus banget, namun sayang ia harus close mic pada sesi ke 13. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab alasan juri menghentikan performen Dodit, salah satunya yaitu karena Dodit kelewat culun dan paling bego diantara yang lain, tutur pakde Indro.
Dodit adalah tipe pelawak yang materi banget, itu terbukti ketika di salah satu seson, para peserta suci harus memberikan lawakan yang berdurasi sekian detik, ketika semua peserta bisa mengucapkan kata dengan sangat lancar.
Dodit bahkan sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Padahal, Dodit Mulyanto mempunyai banyak penggemar yang berharap juri call back, namun akhirnya si Pras yang berasal dari Padang itulah akhirnya yang mendapatkan kesempatan call back. Terhenti saat peserta tinggal tujuh orang, membuat penggemar Dodit sangat kecewa.
Bahasa logat Jawa Timurnya yang sangat medok membuat performensnya bertambah lucu, dan dijamin membuat bibir kita capek tertawa. Kulitnya yang memang hitam ini sering dia sama-samakan dengan salah satu peserta Suci 4 yang lain bernama Yuda Keling yang logatnya juga tak kalah medok dengan bahasa sundanya.
 |
| Dodit Mulyanto |
Pria yang memberi nama untuk biola yang selalu di bawa kemana-mana dengan sebutan “Si Dia” ini adalah asli dari Blitar yang kemudian hijrah ke Surabaya dan mengajar musik di sebuah SMP.
“Ini lagu buat kamu, ia...kamu..” itu adalah salah satu gombalan Dodit Mulyanto yang kadang ia tampilkan saat performen untuk merayu salah satu penonton. Tapi yang tak pernah ia lupa adalah memainkan Si Dia lalu berkata “keluarga saya itu, meski orang Jawa tapi memegang erat budaya Eropa..”. Almamater Universitas Sebelas Maret jurusan Geografi ini mengaku sangat menyukai pecel dan ayam bakar, Dodit memang Jawa banget. Tapi dia percaya diri dan nggak minder meskipun banyak yang bilang Dodit itu ndeso, kampungan.
Namun, justru karena kampungan itu, namanya malah terangkat setelah ia mengikuti Stand Up Comedy Indonesia atau disingkat SUCI. Dodit Mulyanto selalu mengangkat apa yang menjadi ciri khas kehidupan orang desa seperti “sawah”, layang-layang, sungai, namun tentu saja budaya Eropanya tak ketinggalan.
Pria kelahiran Blitar pada 30 Juni 1985 ini sering memainkan “Si Dia” dengan awal lagu yang benar namun berakhir pada musik khas Jawa.
Awal mula ia muncul di Suci 4 adalah ketika mereka sedang berada di sebuah kafe di Surabaya tempat dimana dilangsungkannya show-stand-up Comedy. Disitulah Dodit pertama kali tampil dengan tanpa persiapan apapun karena didesak teman-temannya.
Dari sana, Dodit Mulyanto melanjutkan untuk mengikuti Suci 4 ke Jakarta bersama komik yang lain. Dodit pernah mendapatkan kompor gas yang berarti bagus banget, namun sayang ia harus close mic pada sesi ke 13. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab alasan juri menghentikan performen Dodit, salah satunya yaitu karena Dodit kelewat culun dan paling bego diantara yang lain, tutur pakde Indro.
Dodit adalah tipe pelawak yang materi banget, itu terbukti ketika di salah satu seson, para peserta suci harus memberikan lawakan yang berdurasi sekian detik, ketika semua peserta bisa mengucapkan kata dengan sangat lancar.
Dodit bahkan sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Padahal, Dodit Mulyanto mempunyai banyak penggemar yang berharap juri call back, namun akhirnya si Pras yang berasal dari Padang itulah akhirnya yang mendapatkan kesempatan call back. Terhenti saat peserta tinggal tujuh orang, membuat penggemar Dodit sangat kecewa.
.jpeg "Dp Bbm Paling Romantis Untuk Pacar Terbaru 2015")