Perbedaan Antara Properti dan Real Estate - Barangkali sebagian dari kita menganggap jika properti dengan real estate merupakan dua hal yang sama. Padahal, jika kita cermati bersama, keduanya adalah dua istilah yang berbeda. Jika properti bisa diartikan sebagai kepemilikan atas tanah atau bangunan yang melekat di atasnya.
Properti bisa saja dikatakan bukan hanya memandang struktur bangunan yang melekat diatasnya, akan tetapi juga hak kepemilikan dan kepentingan atas lahan dan bangunan tersebut.
Sementara real estate ini lebih mengacu pada yang fisik (tanah dan bangunan) sedangkan properti tidak hanya mengacu fisiknya tetapi juga hak kepemilikan akan fisik (tanah dan bangunan).
Jadi, bisa kita simpulkan, jika jenis perumahan tersebut bisa disebut sebagai properti, tetapi tidak bisa memandang properti sebagai real estate.
Gambar oleh Joe dari Pixabay |
Perlu diingat kembali, properti dengan real estate merupakan dua hal yang berbeda. Di tanah air kita, memang ada sedikit terjadi pergeseran arti dalam sebuah masyarakat. Sehingga, jika mendengar kata real estate, maka yang ada di benak masyarakat merupakan sebuah komplek di perumahan elit, serta lingkungan yang tertata rapi dan bersih di kawasan luas dan indah.
Kemudian, jika keduanya merupakan hal yang berbeda, muncul sebuah pertanyaan, “Apakah perbedaan properti dengan real estate?” Sepintas hal ini mungkin mudah dijawab, akan tetapi ternyata hal ini menjadi pertanyaan yang membingungkan bagi sebagian orang. Media-media sering mengacu pada pasar real estate dari perspektif hidup di perumahan.
Sementara itu, menurut penggunaannya real estate bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori besar, yaitu: perumahan, komersial, dan industri.
Secara sederhana, yang membedakan real estate dan properti, yaitu terletak pada fisik dan kepemilikannya. Jika real estate lebih mengacu pada fisik seperti tanah dan bangunan, sedangkan properti lebih mengacu pada kepemilikan terhadap fisik seperti tanah dan bangunannya. KIta dapat mengatakan kalau real estate adalah subset atau bagian dari properti.
Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan properti dengan real estate. Jika seseorang yang memiliki tanah tanpa ada bangunan di atasnya dan seseorang yang memiliki tanah yang ada bangunan diatasnya disebut sebagai orang yang mempunyai properti.
Sementara itu, pemilik bangunan yang menyewa tanah, lalu membangun di atas tanah tersebut dinamakan memiliki real estate. Sedangkan seseorang yang memiliki apartemen disebut memiliki real estate dan bukan memiliki properti. Hal ini dikarenakan seorang pemilik real estate tidak punya kepemilikan atau hak akan tanah tempat apartemen itu untuk dibangun.
Jika dilihat, perusahaan real estate dan properti merupakan perusahaan yang selain memiliki kepemilikan, juga melakukan kegiatan penjualan atau pemasaran atas kepemilikannya. Pemasaran tersebut bisa termasuk menjual maupun menyewakan.
Gambar oleh ErikaWittlieb dari Pixabay |
Sementara itu, jika mendengar istilah properti, biasanya yang kita dibayangkan di pikiran merupakan sebuah satu unit bangunan individual atau komplek bangunan. Misalnya, sebuah satu unit rumah yang mahal dan di sebuah komplek perumahan dengan harga ratusan juta, atau rumah mewah dengan halaman yang luas seharga puluhan miliar rupiah.
Gambar oleh ErikaWittlieb dari Pixabay |
Properti juga sering kali diartikan sebagai satu unit kios, ruko empat lantai, sebuah gedung perkantoran setinggi puluhan lantai. Atau sebuah komplek mall dan apartemen komplek resort hotel dan lain-lain. Dalam pengertian ini, properti lebih diartikan pada suatu bangunannya itu sendiri dibanding lahan tanahnya.
Contoh Perbedaan Poperti dan Real Estate
Masih bingung membedakan antara properti dengan real estate? Agar kita lebih mudah untuk memahami perbedaan real estate dan properti, berikut ini ada beberapa kasus yang bisa kita jadikan sebagai panduan untuk membedakan antara keduanya.
Pertama, jika seseorang mempunyai tanah tanpa ada bangunan diatasnya, maka ia memiliki properti. Hal ini karena ia tidak hanya memiliki objek, namun mempunyai hak hukum atas objek tersebut.
Kedua, seseorang yang menyewa tanah dan bangunan, maka ia memiliki real estate. Hal ini disebabkan, orang tersebut tidak memiliki hak milik akan tanah yang menjadi lokasi bangunan dan lahan.
Ketiga, seseorang memiliki unit apartemen, maka ia tergolong memiliki real estate dan bukan properti. Hal ini disebabkan ia tidak memiliki hak atas tanah yang menjadi lahan tempat berdirinya apartemen tersebut.
Macam-Macam Industri Real Estate
Industri real estate merupakan bidang usaha yang bisa dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan objek yang melekat di atas lahan real estate, yaitu:
Bidang perkebunan, dalam hal ini juga termasuk pertambangan dan perhutanan.
Bidang perumahan, dalam hal ini berkaitan dengan hunian, perumahan multifungsi, dan perumahan real estate.
Bidang komersial, dalam hal ini merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan usaha-usaha seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, dan lain sebagainya.
Bidang industri, dalam hal ini berkaitan dengan industri ringan, menengah, dan bahkan berat.
Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas, perumahan jenis ini dapat berupa bidang bangunan maupun perkebunan yang telah diikat oleh lahan tertentu dan dikelola oleh pihak perusahaan untuk kliennya.
Contoh Real Estate
Bukan hanya di luar negeri saja, di Indonesia real estate sekarang juga dapat dibilang telah berkembang pesat sehingga memunculkan dan memikat banyak para investor. Kita pasti akan sangat mudah menjumpai real estate agent yang sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Jika kita pikir real estate identik dengan perumahan saja, maka jelas pemahaman tersebut masih kurang tepat karena siapa yang bisa mengira ternyata real estate mempunyai cakupan yang cukup besar. Real estate dalam hal ini dikelompokkan menjadi 3 kategori besar dan berbeda yaitu perumahan, komersial, dan yang terakhir industri.
Berdasarkan ketiga kategori tersebut di atas, Kita bisa melihat contoh real estate untuk menambah wawasan Grameds semua. Beberapa contoh di antaranya yaitu townhomes, toko ritel, pabrik, rumah, kondominium, perumahan, gedung perkantoran, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui berbagai macam contoh real estate di atas, Kita tidak bisa dengan gamblang mengatakan sebuah bangunan, pabrik, hingga kondominium adalah real estate karena perlu diperiksa kembali siapa milik tanah dan juga bangunan tersebut.
Apakah itu penting? Ya jelas!, karena bisa jadi bangunan tersebut adalah sebuah properti.